Apa arti Yesus mengatakan Akulah pokok anggur yang benar?
1. Yesus berbeda dengan pokok anggur yang tidak benar. Yang dimaksud pokok anggur yang tidak benar adalah bangsa Israel, yang menghasilkan buah yang tidak sedap dan mereka tidak bertumbuh dalam ketentuan Tuhan. Bangsa Israel seharusnya dipilih untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Tetapi mereka justru menjadi batu sandungan: melakukan penyembahan berhala, tidak taat kepada Bapa di surga. Yesus sebagai pokok anggur yang benar dimana kesucian Yesus menyucikan orang lain, kebenaran-Nya membenarkan orang lain, dan hidup-Nya menyelamatkan orang lain.
2. Di dalam Yesus, orang percaya palsu dan yang sejati dibedakan. Setiap ranting pasti kena pisau. Hanya orang yang percaya akan dibersihkan dan yang palsu (sesungguhnya mereka adalah orang tidak percaya) akan dipotong. Ketika kita percaya dan menerima keselamatan, kita tidak akan dibuang dan tidak ada seorangpun dapat direbut dari tangan Allah. Kita datang ke gereja dengan motivasi benar yaitu untuk memuliakan Tuhan. Tidak semua orang yang ada di dalam gereja diselamatkan. Banyak yang awalnya menggebu-gebu melayani Tuhan, tetapi akhir hidupnya tidak percaya kepada Tuhan. Jangan sampai dalam satu wadah pelayanan bersama: ada yang pilih untuk diselamatkan, ada juga yang dipilih untuk dipakai Allah (contoh Raja Koresh, Raja Nebukadnezar).
3. Yesus adalah sumber satu-satunya kita bertumbuh dan berbuah (Yohanes 15:1-8). Ekspresi dan tinggal di dalam Kristus yaitu ia menyukai Firman Tuhan yang membersihkan hidup orang percaya. Firman Tuhan berfungsi untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, mendidik orang dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Ketika kita mencintai Tuhan, kita pasti membaca dan mencintai Firman Tuhan. Karena kita hanya bisa bertumbuh dan berbuah didalam Tuhan. Orang percaya ialah ia yang juga menyukai doa sesuai kehendak Tuhan. Berbuah artinya taat pada perintah Tuhan. (Ayat 10) orang yang sungguh tinggal di dalam Yesus, ia mengalami sukacita Yesus. Menyukai apa yang disukai Tuhan Yesus, bergairah membawa jiwa-jiwa diselamatkan, dan ia mengasihi orang lain. Apakah kasih Kristus menjadi kasih kita?
Ditulis oleh Ibu Sari Banzar